1. faktor apa yang menyebabkan terbentuknya monopoli ?
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI
Perusahaan tidak memiliki pesaing karena adanya
hambatan bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan.
Dilihat dari penyebabnya, hambatan masuk dikelompokkan menjadi :
A. Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan
perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada. Keunggulan
secara teknis ini disebabkan berbagai hal :
1. Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan
khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien.
2. Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan
monopolis mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun.
3. Perusahaan memiliki kemampuan control sumber faktor produksi, baik berupa sumber daya alam,
sumber daya manusia maupun lokasi produksi. Perusahaan-perusahaan yang
mempunyai daya monopoli karena kemampuan teknis disebut perusahaan monopolis
alamiah(Natural Monopolist)
B. Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
1. Undang-Undang dan hak Khusus
Tidak semua perusahaan mempunyai daya monopoli karena
kemampuan teknis. Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara) banyak
yang memiliki daya monopoli karena undang-undang. Berdasarkan undang-undang
tersebut mereka memiliki hak khusus untuk mengelola industry tersebut.
Hak Khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah,
tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya. Di Indonesia
beberapa bentuk konkritnya adalah agen tunggal, lisensi, dan bisnis wara laba (franchise)
2. Hak Paten ( Patent
Right ) atau Hak Cipta
Hak Paten ( Patent Right ) atau Hak Cipta adalah
monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan-pengetahuan khusus (Special
Knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.
Industri penyediaan tenaga listrik (industry listrik)
di Indonesia dikatakan berstruktur pasar monopoli karena :
1. Hanya ada satu produsen yaitu Perusahaan Listrik
Negara (PLN)
2. Listrik yang di hasilkan PLN tidak mempunyai
substitusi, walaupun sumber tenaga listriknya memiliki beberapa alternative (diesel, tenaga air,
tenaga uap, dan nuklir)